PMI Kabupaten Jombang Dukung Pelatihan P3K Regu Penanggulangan Kebakaran Kelas C di BLK

Jombang, 11 Juli 2025 – Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti ruang pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Jombang saat para peserta mengikuti sesi Pertolongan Pertama (First Aid) dalam rangkaian Training Regu Penanggulangan Kebakaran Kelas C. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Bhakti Karya Widya Sentosa Surabaya dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang, yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 12 Juli 2025.

Sebanyak 20 peserta dari berbagai instansi perusahaan di wilayah kabupaten jombang, tampak antusias mengikuti sesi pelatihan yang difokuskan pada keterampilan dasar penyelamatan jiwa di situasi darurat. Bertindak sebagai trainer utama dalam sesi ini adalah Fajar Indra Kurniawan, trainer First Aid sekaligus Ketua Bidang Diklat dan Infokom Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jombang.

Dengan pendekatan yang interaktif dan komunikatif, Fajar berhasil menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk transfer ilmu. Peserta diajak memahami konsep dasar pertolongan pertama, sekaligus mempraktikkan langsung penanganan berbagai kondisi kegawatdaruratan. Materi praktik meliputi teknik membalut luka, menangani luka bakar, membidai cedera otot dan tulang, serta praktik CPR (resusitasi jantung paru) satu per satu. Selain itu, peserta juga mempelajari teknik evakuasi korban tanpa tandu dan dengan tandu secara bergantian.

Dalam penyampaiannya, Fajar menekankan bahwa keterampilan pertolongan pertama harus dimiliki oleh setiap individu, khususnya mereka yang berada dalam tim tanggap darurat. “Pertolongan pertama bukan hanya soal teknik, tetapi soal kesigapan, empati, dan keberanian mengambil tindakan cepat demi menyelamatkan nyawa,” ujarnya di tengah pelatihan.

Pelatihan Pertolongan Pertama yang dilaksanakan di BLK Kabupaten Jombang ini menjadi wujud nyata komitmen Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jombang dalam membangun kesiapsiagaan dan keamanan di lingkungan kerja, sekaligus memperkuat sinergi antara sektor swasta, pemerintah, dan lembaga kemanusiaan dalam membentuk sumber daya manusia yang tanggap dan terampil dalam penanganan kedaruratan.